Menyajikan berita dan kabar terbaru sesuai fakta

WARGA KHAWATIR PADA MUHAMMADIYAH DALAM KERJASAMANYA DENGAN SYI'AH

 MENGAPA KHAWATIR PADA MUHAMMADIYAH DALAM KERJASAMANYA DENGAN SYI'AH??? 



Di kutip dari akun Facebook yang protes serta menanyakan jaminan bahwa pengaruh ajaran syiah tidak terjadi di ormas Muhammadiyah.

Pemilik Akun Facebook bernama Raihan Ramadhan mempertanyakan jaminan atas kerjasama Muhammadiyah dan Syiah berikut kutipan lengkapnya.

.

Jawabannya, Jelas...


Karena "(Pimpinan) Muhammadiyah Sama Sekali Tidak Mampu Memberi Jaminan Yang Pasti Dan Yakin, Bahwa (Warga/Kader/Mahasiswa) Muhammadiyah Tidak Akan Akan Pernah Terpengaruh Sama Sekali Dengan Ajaran Syi'ah".


Awalnya Saya Ingin Membela, Atas Pengetahuan Bahwa Hakikat Muhammadiyah Itu Terdiri Dari Dua Sisi:


(1) Kecenderungan Kepada Purifikasi: Menjunjung Tinggi Kemurnian Aqidah Dan Ibadah, Memurnikannya Dari Noda-Noda Kesyirikan, Bid'ah-Bid'ah, Takhayul, Khurafat, Dan Pemikiran-Pemikiran Menyimpang Lainnya. 


(2) Kecenderungan Kepada Dinamisasi: Menyambut Ide-Ide Modernisasi, Demokrasi, Humanisasi (Menjunjung Hak Asasi Manusia), Toleransi, Multikulturalisme (Keberagaman Kebudayaan), Toleransi, Inklusivitas (Terbuka), Pluralitas, Pasifisme (Menjunjung Perdamaian), Anti-Kekerasan, Anti-Diskriminasi, Anti-Eksklusivisme, Anti-Intoleransi, Anti-Radikalisme, Dan Hal-Hal Semisalnya. 


Dua Kecenderungan Muhammadiyah Itu Tergambar Dengan Jelas Lagi Terang Benderang Pada Salah Satu Ayat Dalam Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah:


"Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam."


[Lihat Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Ayat 4, Butir a].


Terlihat Pula Jelas Dalam Sikap-Sikap Muhammadiyah Lainnya:


•Misalnya Muhammadiyah Dalam Menyikapi Konflik Palestina-Zionis, Lebih Memilih "Two States Solustion" Yaitu Mendamaikan Negara Palestina Dan Negara Zionis Lalu Mengakui Dua Negara Tersebut Sebagai Negara Berdaulat Agar Terwujud Perdamaian, Ketimbang Mengobarkan Konflik/Perang Untuk Menghapuskan Negara Zionis. 


Silahkan Lihat https://muhammadiyah.or.id/muhammadiyah-imbau-pemerintah-dukung-two-states-solution-bagi-palestina/


Dan Lihat Juga https://pwmu.co/193249/05/25/saat-din-syamsuddin-diuji-pertanyaan-kelas-doktor-soal-palestina1/


•Misalnya Muhammadiyah Dalam Menyikapi Konflik Berkepanjangan Antara Sunni-Syi'ah, Menyerukan Agar Terjadinya Pendamaian Dan Pendekatan, Sebagaimana Yang Tertulis Dalam Keputusan Muktamar Makassar Tahun 2015:


"...Untuk mencegah semakin meluasnya konflik antara kelompok Sunni-Syiah di Indonesia, Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk mengadakan dialog intra umat Islam. Dialog dimaksudkan untuk meningkatkan saling memahami persamaan dan perbedaan, komitmen untuk memperkuat persamaan dan menghormati perbedaan, serta membangun kesadaran historis bahwa selain konflik, kaum Sunni dan Syiah memiliki sejarah kohabitasi dan kerjasama yang konstruktif dalam membangun peradaban Islam..."


[Lihat Buku Tanfidz Keputusan Muktamar Ke-47, Halaman 113 Sampai 114].


Tanpa Keraguan Sedikitpun, Saya Mendukung Penuh Muhammadiyah Membangun Inklusivitas (Keterbukaan), Toleransi, Dan Plularitas, Serta Menghapus Kebencian/Sentimen Berkepanjangan Umat Terhadap Syi'ah, Ahmadiyyah, Bahkan Yahudi Sekalipun. 


Tapi, Lagi-Lagi Dengan Syarat: "Tidak Merusak/Mengotori Aqidahnya Orang-Orang Muhammadiyah", 


Pertanyaannya:


•Apakah Sudah Ada Jaminan Sehingga Warga Muhammadiyah Dan Kader Tidak Terpengaruh??? 


•Oke, Setuju, Berkejasama Dengan Syi'ah Dalam Bidang Akademik/Pendidikan, Adakah Jaminan Syi'ah Itu Tidak Menyebarkan Atau Kader Muhammadiyah Tidak Terpengaruh??? Bukannya Kita Punya Pengalaman Dengan Iranian Corner, Bagaimana??? 


•Wong Mengatur/Membimbing Warganya Di Akar Rumput Agar Tidak Tahlilan Saja Susahnya Setengah Mati? Hayo? Iya Apa Iya? 


•Bukankah Sudah Pernah Ada Yang Dahulunya Pernah Ada Di Muhammadiyah, Lalu Jadi Syi'ah, Terkenal Lagi (Apalagi Setelah Masuk PDIP), Bagaimana? 


•Membatasi Gerak Liberalisme Dalam "Internal" Saja Belum Dapat, Lalu Masih Membuka Peluang Terpengaruh Oleh Syi'ah? 


Kalaulah Terbukti Para Warga Muhammadiyah Dan Para Kader Muhammadiyah, Benar-Benar Militan Dalam Belajar Akidah, Pengajian Tauhid Dimana-Mana, Pengajian Manhaj Ahlus Sunnah Dimana-Mana, Pengajian Mengajarkan Pokok-Pokok Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Dari Putusan Dan Fatwa Tarjih Ada Dimana-Mana, Sehingga Terbentuknya Sistem Masyarakat Muhammadiyah Yang Mengerti: "Tauhid, Syirik, Aqidah, Ahlus Sunnah, Dan Lain-Lain".


Jika Sudah Begitu, Rasanya, Tidak Ada Masalah Lagi Mau Berjabat Tangan, Ngopi, Dan Kerjasama Penuh Dengan Iran/Syi'ah, Bahkan Yahudi Sekalipun, -Kerjasama Dalam Hal-Hal Ilmu Pengetahuan Dan Kemanusiaan-. 


Tapi, Kembali Lagi Ke Pertanyaan Awal... 




Apa Sudah Ada Jaminan???


Lebih baru Lebih lama
Menyajikan berita dan kabar terbaru sesuai fakta

Formulir Kontak